Manipulasi Gugus Fungsi (III)


Oksidasi dan Reduksi Protokol

Sebagian besar reaksi redoks yang telah Anda lihat sebelumnya dalam kimia umum mungkin melibatkan aliran elektron dari satu logam ke logam lain, seperti reaksi antara ion tembaga dalam larutan dan seng metalik:
Cu + 2 (aq) + Zn (s) → Cu (s) + Zn + 2 (aq)
Dalam kimia organik, reaksi redoks terlihat sedikit berbeda. Elektron dalam reaksi redoks organik sering ditransfer dalam bentuk ion hidrida - proton dan dua elektron. Karena mereka terjadi bersamaan dengan transfer proton, ini biasanya disebut sebagai reaksi hidrogenasi dan dehidrogenasi: hidrida ditambah proton ditambahkan ke molekul hidrogen (H2). Hati-hati - jangan bingung istilah hidrogenasi dan dehidrogenasi dengan hidrasi dan dehidrasi - yang terakhir mengacu pada perolehan dan hilangnya molekul air (dan bukan reaksi redoks), sedangkan yang pertama mengacu pada perolehan dan hilangnya molekul hidrogen. Ketika sebuah atom karbon dalam senyawa organik kehilangan ikatan pada hidrogen dan memperoleh ikatan baru pada heteroatom (atau karbon lain), kita mengatakan bahwa senyawa tersebut telah terdehidrogenasi, atau teroksidasi. Contoh biokimia yang sangat umum adalah oksidasi alkohol menjadi keton atau aldehida :
Ketika sebuah atom karbon kehilangan ikatan ke hidrogen dan memperoleh ikatan ke heteroatom (atau atom karbon lain), ia dianggap sebagai proses oksidatif karena hidrogen, dari semua elemen, adalah yang paling elektronegatif. Dengan demikian, dalam proses dehidrogenasi atom karbon mengalami kehilangan densitas elektron secara keseluruhan - dan kehilangan elektron adalah oksidasi.
Sebaliknya, ketika atom karbon dalam senyawa organik mendapatkan ikatan hidrogen dan kehilangan ikatan ke heteroatom (atau atom karbon lain), kita mengatakan bahwa senyawa tersebut telah terhidrogenasi, atau berkurang. Hidrogenasi keton ke alkohol, misalnya, secara keseluruhan kebalikan dari dehidrogenasi alkohol.
Oksidasi senyawa organik merupakan keadaan terjadinya pembentukan ikatan antara karbon dan atom yang lebih elektronegatif (biasanya O, N, atau halogen) atau dengan pemutusan ikatan antara karbon dan atom kurang elektronegatif (biasanya H) sehingga dapat menghilangkan kerapatan elektron pada karbon yang disebabkan oleh. Sebaliknya, reduksi organik menghasilkan penguatan kerapatan elektron pada karbon yang disebabkan oleh pembentukan ikatan antara karbon dan atom yang kurang elektronegatif atau dengan pemutusan ikatan antara karbon dan atom yang lebih elektronegatif. 
Oksidasi mengurangi densitas elektron pada karbon dengan :
- Membentuk salah satu dari ini : C-O; C-N; C-X
- Memutuskan ikatan ini : C-H
Reduksi meningkatkan kerapatan elektron pada karbon dengan :
- Membentuk ini: C-H
- Memutuskan salah satu dari ini : C-O; C-N; C-X
Berdasarkan definisi ini, maka reaksi klorinasi metana untuk menghasilkan klorometana adalah oksidasi karena ikatan C-H rusak dan terbentuk ikatan C-Cl. Sedangkan, pada konversi alkil klorida menjadi alkana melalui pereaksi Grignard diikuti oleh protonasi adalah reduksi karena ikatan C-Cl rusak dan terbentuk ikatan baru C-H.
Berikut skemanya :
Namun pada contoh lain, reaksi alkena dengan Br2 menghasilkan 1,2-dibromide adalah reaksi oksidasi karena dua ikatan C-Br terbentuk, tetapi reaksi alkena dengan HBr menghasilkan alkil bromida bukanlah oksidasi maupun reduksi karena ikatan C-H dan C-Br terbentuk.

Berikut daftar senyawa berdasarkan peningkatan tingkat oksidasinya :
Alkana berada pada tingkat oksidasi terendah karena mereka memiliki jumlah maksimum ikatan C-H per karbon, dan CO2 berada pada tingkat tertinggi karena memiliki kemungkinan jumlah maksimum ikatan C-O per karbon. Setiap reaksi yang mengubah senyawa dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi adalah oksidasi, setiap reaksi yang mengubah suatu senyawa dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah adalah reduksi, dan setiap reaksi yang tidak mengubah tingkat bukanlah oksidasi maupun reduksi. 
Aldehid dan keton sama-sama mempunyai gugus karbonil (C=O). Dengan demikian, sifat fisika dan kimia keduanya hampir sama. Aldehid dan keton dapat dikenai reaksi reduksi maupun oksidasi, dan menghasilkan senyawa organik golongan lain.
Reaksi oksidasi terhadap aldehid menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara.
Senyawa golongan keton sukar dioksidasi menggunakan oksidator apapun, termasuk kalium dikromat dan oksigen molekuler. Aldehida mudah dioksidasi sedangkan keton tidak bisa dioksidasi
Aldehida direduksi menghasilkan alkohol primer, sedangkan keton menghasilkan alkohol sekunder.
Reduksi ikatan rangkap C=O lebih sulit direduksi daripada ikatan rangkap C=C. Dengan demikian, jika suatu senyawa mengandung gugus C=O dan C=C dikenai reaksi reduksi, maka C=C akan tereduksi terlebih dahulu. 
Reaksi transfer asil (misalnya konversi dari asil fosfat ke amida) tidak dianggap sebagai reaksi redoks - keadaan oksidasi dari molekul organik tidak berubah ketika substrat diubah menjadi produk, karena ikatan ke satu heteroatom (Oksigen) telah diperdagangkan untuk sebuah ikatan dengan heteroatom (nitrogen) lain. Penting untuk dapat mengenali kapan molekul organik dioksidasi atau direduksi, karena informasi ini memberitahu Anda untuk mencari partisipasi dari agen redoks yang sesuai yang sedang dikurangi atau teroksidasi - ingat, oksidasi dan reduksi selalu terjadi bersamaan
Permasalahan:
1.      Bagaimana caranya ikatan hydrogen bisa lepas? Apa factor yang berpengaruh atas melepasnya ikatan hydrogen tersebut?
2.      Mengapa reduksi ikatan rangkap C=O lebih sulit daripada ikatan rangkap C=C? Kenapa harus C=C dulu yang direduksi baru C=O?

Comments

  1. Saya akan menjawab pertanyaan no 2 karena Aldehid dan keton sama-sama mempunyai gugus karbonil (C=O). Dengan demikian, sifat fisika dan kimia keduanya hampir sama. Aldehid dan keton dapat dikenai reaksi reduksi maupun oksidasi, dan menghasilkan senyawa organik golongan lain.
    Reaksi oksidasi terhadap aldehid menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara.

    ReplyDelete
  2. No. 1

    dalam reaksi-reaksi tersebut ikatan-ikatan tertentu harus dapat dengan mudah diputuskan dan dibentuk kembali. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang energinya pas dalam memungkinkan hal tersebut. Energi ikatan hidrogen paling besar di antara gaya-gaya interaksi antar-molekul lainnya, dan energinya relatif jauh lebih kecil dibanding ikatan kimia intramolekul seperti ikatan kovalen dan ikatan ionik .

    ReplyDelete
  3. Ikatan rangkap antara atom karbon adalah dua pasang elektron bersama. Salah satu dari pasangan elektron dipegang pada sebuah garis lurus antara dua inti karbon, tapi pasangan lainnya dipegang dalam sebuah orbital molekul di atas dan di bawah bidang molekul. Orbital molekul adalah sebuah ruang dalam molekul dimana terdapat kemungkinan besar untuk menemukan sepasang elektron tertentu.

    Garis antara kedua atom karbon menunjukkan sebuah ikatan normal - pasangan elektron bersama terletak dalam sebuah orbital molekul pada garis antara dua inti. Ikatan ini disebut ikatan sigma.
    Pasangan elektron yang lain ditemukan di suatu tempat dalam bagian berarsir di atas atau di bawah bidang molekul. Ikatan ini disebut ikatan pi. Elektron-elektron dalam ikatan pi bebas berpindah kemanapun dalam daerah berarsir ini dan bisa berpindah bebas dari belahan yang satu ke belahan yang lain.
    Elektron pi tidak sepenuhnya dikendalikan oleh inti karbon seperti pada elektron dalam ikatan sigma, dan karena elektron pi terletak di atas dan di bawah daerah kosong dari molekul, maka elektron-elektron ini relatif terbuka untuk diserang oleh partikel lain.

    ReplyDelete
  4. Ikatan rangkap antara atom karbon adalah dua pasang elektron bersama. Salah satu dari pasangan elektron dipegang pada sebuah garis lurus antara dua inti karbon, tapi pasangan lainnya dipegang dalam sebuah orbital molekul di atas dan di bawah bidang molekul. Orbital molekul adalah sebuah ruang dalam molekul dimana terdapat kemungkinan besar untuk menemukan sepasang elektron tertentu.

    Garis antara kedua atom karbon menunjukkan sebuah ikatan normal - pasangan elektron bersama terletak dalam sebuah orbital molekul pada garis antara dua inti.

    ReplyDelete
  5. Saya akan mencoba menjawab permasalahan Anda yg ke-1:
    Ion H+ terbentuk dari atom H yang melepaskan electron. Ion H dalam air selalu ada dalam bentuk terhidrat, sebagai ion hidronium atau oksonium atau hidroksonium : H3O+
    Bila asam dilarutkan dalan air, ion ini selalu terbentuk, hingga asam dapat didefenisikan sebagai zat yang larutannya dalam air membentuk ion H3O+.

    ReplyDelete
  6. Garis antara kedua atom karbon menunjukkan sebuah ikatan normal - pasangan elektron bersama terletak dalam sebuah orbital molekul pada garis antara dua inti. Ikatan ini disebut ikatan sigma.
    Pasangan elektron yang lain ditemukan di suatu tempat dalam bagian berarsir di atas atau di bawah bidang molekul. Ikatan ini disebut ikatan pi. Elektron-elektron dalam ikatan pi bebas berpindah kemanapun dalam daerah berarsir ini dan bisa berpindah bebas dari belahan yang satu ke belahan yang lain.
    Elektron pi tidak sepenuhnya dikendalikan oleh inti karbon seperti pada elektron dalam ikatan sigma, dan karena elektron pi terletak di atas dan di bawah daerah kosong dari molekul, maka elektron-elektron ini relatif terbuka untuk diserang oleh partikel lain.

    ReplyDelete
  7. No. 1

    dalam reaksi-reaksi tersebut ikatan-ikatan tertentu harus dapat dengan mudah diputuskan dan dibentuk kembali. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang energinya pas dalam memungkinkan hal tersebut. Energi ikatan hidrogen paling besar di antara gaya-gaya interaksi antar-molekul lainnya, dan energinya relatif jauh lebih kecil dibanding ikatan kimia intramolekul seperti ikatan kovalen dan ikatan ionik .

    ReplyDelete
  8. Garis antara kedua atom karbon menunjukkan sebuah ikatan normal - pasangan elektron bersama terletak dalam sebuah orbital molekul pada garis antara dua inti. Ikatan ini disebut ikatan sigma.
    Pasangan elektron yang lain ditemukan di suatu tempat dalam bagian berarsir di atas atau di bawah bidang molekul. Ikatan ini disebut ikatan pi. Elektron-elektron dalam ikatan pi bebas berpindah kemanapun dalam daerah berarsir ini dan bisa berpindah bebas dari belahan yang satu ke belahan yang lain.
    Elektron pi tidak sepenuhnya dikendalikan oleh inti karbon seperti pada elektron dalam ikatan sigma, dan karena elektron pi terletak di atas dan di bawah daerah kosong dari molekul, maka elektron-elektron ini relatif terbuka untuk diserang oleh partikel lain.

    ReplyDelete
  9. Saya akan mencoba menjawab permasalahan Anda yg ke-1:
    Ion H+ terbentuk dari atom H yang melepaskan electron. Ion H dalam air selalu ada dalam bentuk terhidrat, sebagai ion hidronium atau oksonium atau hidroksonium : H3O+
    Bila asam dilarutkan dalan air, ion ini selalu terbentuk, hingga asam dapat didefenisikan sebagai zat yang larutannya dalam air membentuk ion H3O+.

    ReplyDelete
  10. No. 1

    dalam reaksi-reaksi tersebut ikatan-ikatan tertentu harus dapat dengan mudah diputuskan dan dibentuk kembali. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang energinya pas dalam memungkinkan hal tersebut. Energi ikatan hidrogen paling besar di antara gaya-gaya interaksi antar-molekul lainnya, dan energinya relatif jauh lebih kecil dibanding ikatan kimia intramolekul seperti ikatan kovalen dan ikatan ionik .

    ReplyDelete
  11. jawaban permaslahan nomor 2 Reduksi ikatan rangkap C=O lebih sulit direduksi daripada ikatan rangkap C=C. Dengan demikian, jika suatu senyawa mengandung gugus C=O dan C=C dikenai reaksi reduksi, maka C=C akan tereduksi terlebih dahulu.
    Reaksi transfer asil (misalnya konversi dari asil fosfat ke amida) tidak dianggap sebagai reaksi redoks - keadaan oksidasi dari molekul organik tidak berubah ketika substrat diubah menjadi produk, karena ikatan ke satu heteroatom (Oksigen) telah diperdagangkan untuk sebuah ikatan dengan heteroatom (nitrogen) lain. Penting untuk dapat mengenali kapan molekul organik dioksidasi atau direduksi, karena informasi ini memberitahu Anda untuk mencari partisipasi dari agen redoks yang sesuai yang sedang dikurangi atau teroksidasi - ingat, oksidasi dan reduksi selalu terjadi bersamaan

    ReplyDelete
  12. saya akan menjawab permasalahan yg ke 1
    Ikatan hidrogen sebenarnya merupakan gaya dipol-dipol yang terjadi antara molekul-molekul polar. Namun, ikatan ini dibedakan secara khusus karena kekuatan gaya interaksinya relatif lebih kuat dibanding gaya dipol-dipol umumnya. Hal ini dikarenakan atom hidrogen tidak memiliki elektron inti yang dapat melindungi (shielding) inti atom dan ukurannya cukup kecil sehingga dapat lebih didekati oleh molekul-molekul lain dan jarak antara hidrogen dan muatan parsial negatif pasangan elektron bebas menjadi sangat dekat. Akibatnya, energi interaksi dipol-dipol antara hidrogen dan pasangan elektron bebas pada atom elektronegatif menjadi lebih besar dari energi interaksi dipol-dipol lainnya.

    Secara umum, ikatan hidrogen digambarkan sebagai X—H···Y—, di mana X dan Y melambangkan atom sangat elektronegatif (N, O, atau F) dan tiga titik (···) melambangkan ikatan hidrogen. Fragmen X—H biasanya dikenal sebagai donor ikatan hidrogen sebagaimana fragmen X—H memiliki hidrogen yang menjadi bagian dari ikatan hidrogen. Sedangkan, fragmen Y— dikenal sebagai akseptor sebagaimana Y adalah atom elektronegatif dengan pasangan elektron bebas penerima hidrogen yang menjadi bagian dari ikatan hidrogen.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Modifikasi Gugus Amin dan Imin

Memanipulasi Gugus Fungsi (I)

Reaksi Kondensasi Karbonil